Ini adalah salah satu pepatah yang sangat familier dalam bahasa mandarin, dengan bahasa mandarinnya 囫囵吞枣 – Hu Lun Tun Zao. Zao adalah kurma China.
Alkisah, ada seorang anak muda yang tengah memakan buah pir dan zao di jalanan dengan begitu lahapnya. lalu lewatlah seorang bijak, dan menasihatinya, “Pir memang baik untuk gigi, tapi merusak lambung. Dan Zao, baik untuk lambung, tapi merusak gigi.”
Sebetulnya maksud sang bijak adalah baik; agar si pemuda memakan buah dengan wajar dan bukannya dengan rakus. Tetapi ternyata si anak lebih memilih mengikuti nafsu duniawinya. Dan ternyata, kalau untuk urusan memuaskan nafsu duniawi, otaknya dapat berputar dengan sangat cepat. Sebentar saja ia telah menemukan ide yang (menurutnya) brilliant.
“Pir baik untuk gigi tapi merusak lambung, zao baik untuk lambung tapi merusak gigi. Jadi bagaimana kalau aku menggigit-gigit pir lantas langsung memuntahkannya, sementara zao, akan kutelan bulat-bluat tanpa kugigit.” Dan ia benar-benar menelan bulat-bulat zao itu! Dongeng ini tidak mengatakan bagaimana akhirnya, tapi saya rasa saudara pasti akan bisa menebaknya.
Karena itu, dalam peribahasa mandarin, Hu Lun Tun Zao mengartikan “Seseorang menelan bulat-bulat perkataan seseorang/informasi yang baru ia dengar tanpa mencernanya terlebih dahulu.”
Terima kasih telah membaca!
Oleh: Sinshe Shinta Amelia, CMD
admin@sinsheshinta.com