Berbicara tentang diet, apakah hanya sekadar melihat berapa kilo berat kita di timbangan? Atau ada hal lain lagi yang harus diperhatikan?
Tentu ada. Misalnya, yang lebih penting; Melihat baju kita yang dulu tak bisa terpakai, kini bisa muat kita pakai. Atau, tubuh kita yang tadinya besar, sekarang menjadi lebih kecil.
Angka berat badan ditimbangan, walau penting juga untuk memantau keberhasilan diet kita, namun bukan hanya satu-satunya faktor. Jika kita hanya berpatokan pada poin tersebut, kita cenderung akan menggunakan cara diet yang berakibat salah pada tubuh kita.
Misalnya. Karena berat badan kita bukan hanya ditentukan dari lemak, tetapi dari yang lain-lain, seperti contohnya air, maka bisa jadi kita mengurangi berat tubuh kita dengan meminum obat yang mengeringkan cairan dalam tubuh kita. Berakibat fatal, lo! Tubuh akan mudah dehidrasi, panas dalam, mudah lemas dan sebagainya.
Atau misalnya. Kita hanya berfokus pada menahan nafsu makan. Bahkan melewatkan makan pagi juga makan siang. Memang jadi kurus, tangan dan kaki kita jadi ramping kecil mirip barbie, tapi biasanya diikuti wajah kita jadi tirus, kelopak mata menurun dan cepat menghitam, wajah jadi kurus dan gampang tua. Lalu terpaksa pontang-panting mencari cara untuk memperbaiki wajah kita lagi. Dan yang lebih parah lagi, kita jadi sakit pencernaan, lambung kronis menahun. Kita jadi merugikan kesehatan kita.
Ada banyak cara untuk diet. Kita memilih yang mana? Dan yang lebih penting lagi. Tujuan seperti apakah yang mau kita raih? Cantik bagai selebriti tapi berisiko tinggi, atau cantik natural dengan tubuh yang sehat?
Namun jika boleh menyarankan, pilihlah pola diet yang aman dan seimbang. Tidak terlalu ekstrim. Jika kita tertarik dibantu terapi, maka pilihlah pola terapi yang alami dan aman-aman saja, tanpa efek samping. Dan bukan memakai cara-cara terapi yang ekstrim dan berisiko besar. Cantik sesaat tapi berisiko tinggi, apa gunanya?
Sinshe Shinta Amelia, CMD
Chinese Medicine Practitioner