Halo teman-teman sekalian, selamat datang kembali di Channel Amelia Siauw, saya Shinta Amelia. Pada kesempatan lalu kita sudah membahas mengenai landasan pemikiran TCM yang pertama yakni Zhengti Guannian. Kali ini kita masuk ke landasan pemikiran yang kedua – Bianzheng Lunzhi. Jika Zhengti Guannian membicarakan mengenai cara pandang, maka Bianzheng Lunzhi membicarakan soal prinsip diagnosa dan terapi. Inilah kekhasan dalam TCM, ia memiliki prinsip dalam mendiagnosis dan menterapi yang khas dan unik, yang berbeda dari pengobatan lainnya.
Bianzheng Lunzhi sendiri terdiri dari dua hal:
✓ Bianzheng: “Bian” berarti Mendiagnosa; “Zheng” berarti Sindrom. Sindrom yang dimaksud tidak sama dengan sindrom dalam medis konvensional. Sindrom dalam TCM yang akan Anda jumpai, contohnya seperti Sindrom Angin, Sindrom Darah Beku, Sindrom Jiwa Kacau, dan sebagainya. Cara mendiagnosanya juga berdasarkan pemeriksaan TCM. Ada empat cara dalam pemeriksaan TCM. Penasaran dengan sindrom-sindrom unik dan empat cara pemeriksaan yang mengundang keingintahuan ini? Saya akan menjelaskan lebih detail pada kesempatan mendatang, tunggu tanggal mainnya ya 😉
✓ Lunzhi: “Lun” berarti Mendiskusikan; “Zhi” berarti Terapi. Secara harafiah “Lunzhi” berarti Mendiskusikan Terapi – jadi berdasarkan hasil diagnosa yang didapatkan dari Bianzheng, praktisi TCM melakukan terapi untuk mengobati penyakit yang diderita pasien. Terapinya tentu juga berdasarkan teori TCM.
Yang didiagnosa dari pasien dalam Bianzheng adalah simtom, atau gejala. Biasanya berupa keluhan pasien (alasan pasien berobat), dan gejala fisik yang ditunjukkannya, misal ada masalah pada cara berjalan, atau warna kulit, dsb. Simtom tidaklah sama dengan sindrom. Jika pasien mengeluh sakit kepala, maka praktisi TCM tidak boleh dengan cepat menyimpulkan bahwa pasien itu memang benar sakit kepala, ini juga mengikuti landasan pemikiran Zhengti Guannian yang saya bahas pada kesempatan sebelumnya.
Setelah kita mengumpulkan informasi dari Bianzheng, kita merumuskan Lunzhi. Sebagai contoh: Sesudah kita tahu pasien sakit kepala, disertai takut angin, ada sedikit mual, lalu keterangan pasien bahwa ia baru saja kena hujan, disimpulkan bahwa ia terkena Sindrom Angin, lalu kita bisa menterapinya. Tapi menterapi tidak boleh sesuka kita dan asal terapi, itu namanya kita melakukan malpraktik. Kita melakukan terapi berdasarkan suatu Cara Metode. Kembali ke contoh di atas, untuk menterapi Sindrom Angin pasien tersebut, kita harus memakai Metode Terapi Membebaskan Biao Membuang Angin. Wah, apa lagi itu Biao? Hehe, makin bingung ya? Tenang jangan bingung, tunggu saja penjelasan saya berikut di kesempatan berikutnya 😉
Sesudah tahu metode terapinya barulah kita bisa menterapi pasien. Bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, apakah itu dengan resep herbal, akupunktur, pijat tuina, moksa, chuzhen, dan sebagainya. Terapi harus dilakukan berdasarkan hasil Bianzheng Lunzhi yang didapat, dan berdasar apa yang dibutuhkan pasien. Untuk pasien terkena Sindrom Angin yang tadi, berdasar cara Membebaskan Biao Membuang Angin, kita bisa memberikan obat herbal, misalnya berupa Shengjiang atau jahe, Guizhi atau kayu manis. Baik lengkaplah sudah Bianzheng Lunzhi kita ini. Kenapa harus diberikan obat herbal itu dan bukan yang lainnya? Hehehe wah makin penasaran ya, tunggu tanggal mainnya akan saya jelaskan di kesempatan selanjutnya ;D
Dalam TCM juga dikenal istilah “Penyakit Sama, Terapi Berbeda” dan “Penyakit Berbeda, Terapi Sama”. Jadi apakah artinya istilah-istilah itu?
1. “Penyakit Sama, Terapi Berbeda”. Misalnya, Pasien A dan Pasien B sama-sama mengeluh sakit kepala. Tetapi sesudah melakukan Bianzheng Lunzhi ternyata didapatkan hasil, Pasien A terkena Sindrom Angin, Pasien B terpajan Sindrom Panas. Terapinya pun menjadi berbeda.
2. “Penyakit Berbeda, Terapi Sama”. Misal, Pasien A mengeluh sakit kepala sedangkan Pasien B mengeluh otot wajah kaku. Tetapi sesudah melakukan Bianzheng Lunzhi ternyata didapatkan hasil bahwa keduanya sama-sama terkena Sindrom Angin. Maka A dan B diberikan terapi yang sama.
Wah, ternyata Bianzheng Lunzhi sangat penting ya. Jika tidak mengacu pada Bianzheng Lunzhi praktisi TCM riskan sekali salah menterapi, akibatnya pasien yang harusnya sembuh malah penyakitnya semakin parah. Untuk bisa mengamalkan Bianzheng Lunzhi dengan baik Praktisi TCM harus mempelajari dengan sungguh-sungguh semua ilmu teori-teori TCM, niscaya akan menjadi praktisi TCM yang handal dan berguna bagi banyak orang.
Demikian penjelasan tentang Bianzheng Lunzhi kali ini, terimakasih telah mendengarkan penjelasan saya dan mohon maaf jika ada penjelasan yang kurang berkenan. Sampai jumpa pada kesempatan berikutnya, 谢谢你的关注,后会有期!
Penjelasan ini bisa disimak dalam bentuk:
– Video: https://www.dailymotion.com/video/x823x
– Podcast: https://anchor.fm/ameliasiauw/episodes/BIANZHENG-LUNZHI—LANDASAN-PEMIKIRAN-TCM-II-e13uspi
1 Comment
Took me time to read all of the feedback, but I really loved the article. It proved to be very helpful to me and I am sure to all the commenters right here! Its always good when you can not solely be informed, but in addition engaged! Im positive you had pleasure penning this article. Anyway, in my language, there arent a lot good supply like this.