Sudah empat hari terlewati semenjak Tahun Baru Imlek, kini kita memasuki Tanggal Lima. Ternyata Tanggal Lima ini menjadi penting, sebab sekaranglah saatnya seluruh masyarakat Tionghoa (yang masih memegang tradisi) memulai aktivitas kerja kembali 开市.
Karena hari ini adalah hari pertama masuk kerja, masyarakat Tionghoa kembali bersembahyang kepada Dewa Rezeki – ritualnya: pada tepat jam 00.00 dini hari, mereka akan membuka jendela dan pintu, membakar petasan atau kembang api. Sesudah itu, orang-orang langsung makan-makan sampai pagi hari.
Ini semua dilakukan untuk menyambut kedatangan Dewa Rezeki, masyarakat berharap rezeki mereka akan dilancarkan pada tahun yang baru ini.
Selain itu, ada tradisi “Mengirim Pergi Kemiskinan” 送穷, dengan kata lain, berdoa pada Setan Kemiskinan agar pergi jauh-jauh. Ada pelbagai cara melakukan ritual ini, tapi yang paling terkenal adalah: Membuang sampah keluar rumah. Mitosnya, pada tanggal Satu sampai Empat tidak boleh membuang sampah karena dipercaya bisa membuang rezeki. Jadi di tanggal Lima lah orang-orang baru membuang sampah. Boleh juga sambil disertai menyalakan petasan, pertanda; Tugas sudah selesai! Setan Miskin sudah dibuang!
Adapula tradisi memakan jiaozi 饺子 (sui-kiauw). Mitosnya ini bisa menghindarkan dari fitnah. Selain itu, bentuk jiaozi persisi uang zaman dulu, melambangkan rezeki yang memakannya akan dilancarkan.
Tanggal Lima Bulan Pertama Imlek dipercaya sebagai hari ulang tahun Dewa Rezeki. Jadi, tidak peduli siapapun, dan peruntungannya mau bagaimana juga di tahun yang bersangkutan, mulailah usaha di Tanggal Lima ini. Maka rezeki niscaya akan lancar.
Selamat beraktivitas! Semoga rezeki Anda semua dilancarkan senantiasa!